Social Icons

Kumpulan Puisi


PUISI BALADA
(0leh: A.Aji)
Menurut KBBI (1995) balada merupakan” Sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog”. Balada berikut merupakan kisah kepahlawanan yang sejati dari putra kunthi. Karena kesetiaannya pada Negara dan janji, Karna tidak akan surut oleh permintaan Kunthi ibunya untuk tidak berhadapan dengan Harjuna adiknya.


Karna Tanding

Duh karna anakku yang perwira
Urungkan  jadi senopati
Hastinapura itu ankaramurka
Duryudana itu ingkar janji
Mengapa engkau tiada mengerti
Kau tempuh jalan keliru
Membela angkara murka
Itu dosa pada ilahi Robbi
Kupinta letakkan gendewa yang tida guna.

Duh ibu kunthi yang kucinta
Engkau suka aku ingkar janji
Kutahu hastina pura angkara
Kutahu Duryudana ingkar janji
Tapi ananda terinkat janji
Kupersembahkan nyawaku
Menghalau musuh hastinapura
Membunuh musuh negeri
Dengan busur dan gendewa yang kubawa.

Duh karna anakku yang perkasa
Kutahu kau anak yang berbudi
Tapi lihatlah di sana Harjuna
Kereta kusir kresna murti
Menanti dengan hati sedih
Ia tak sanggup menghadapimu
Ia tahu kau kakak tertua
Engkau yang dinanti
Tuk jadi Maha Prabu di hastinapura

Maafkan daku bunda kunthi Nalibrata
Daku bukan anak yang berbakti
Kutahu disana harjuna di atas kereka
Menyandang busur kyai pasopati
Dikusiri kanda kresna Murti
Harjuna adikku tapi musuh negeriku, ibu
Trimakasih ibu, dan adikku pandawa
Tujuanku hanya tepati janji pada krupati
Maha Prabu hastinapura bukanlah tujuan nanda.

Perang tanding Karna-Harjuna tiada terhindar
Kurusetra bergetar oleh satria kembar
Panah-panah maut melesat bagai kilat
Beribu kesatria pandawa gugur
Beribu pasukan kurawa lebur
Banjir darah bersampahkan tulang
Menghiasi tegal Kurusetra.

Hening segala teriakan dikuru setra
Harjuna membentangkan pasopati
Seketika alam gelap gulita
Hanya cahya bedor bulan sabit pasopati
Yang siap lepas kendali
Akhirnya melesat bagai kilat yang menderu
Karna tak dapat mengelakan kepala
Terpagas lepas menggelinding ke bumi
Diiringi halilintar menggelegar di angkasa.

Kuntithi Nali Brata limbung tak berdaya
Harjunapun terduduk menangis
Maafkan adikmu kanda Karna
Karena daku engkau menghadap ilahi
marahlah kresna Murti
Harjuna… tak pantas engkau mengeluh
Dia gugur sebagai kusuma bangsa
Tidak gugur tuk dikasihani
Berdiri dan rupti jenazahnya ke swarga loka